SAMBAS, JEJARING KALBAR– Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Sambas terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan hewan sekaligus melindungi kesehatan masyarakat. Para dokter hewan yang bertugas di dinas tersebut siap memberikan layanan kapanpun dan di manapun bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala DPPKH Kabupaten Sambas, Hendy Wijaya menegaskan bahwa kesehatan hewan memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan manusia. Penyakit yang menyerang hewan, baik ternak maupun hewan peliharaan, bisa berisiko menular ke manusia atau berdampak pada kualitas pangan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, pelayanan dokter hewan menjadi prioritas utama dalam upaya pencegahan penyakit zoonosis dan peningkatan kesejahteraan hewan di Kabupaten Sambas.
“Dokter hewan kami selalu siap siaga untuk melayani masyarakat, baik di pusat pelayanan maupun dengan terjun langsung ke lapangan. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami dalam memastikan kesehatan hewan yang berimbas pada kesehatan masyarakat secara luas,” ujarnya, Jumat 14 Februari 2025.
Pelayanan yang diberikan mencakup vaksinasi hewan, pemeriksaan kesehatan ternak, pengobatan penyakit hewan, hingga edukasi kepada peternak dan pemilik hewan peliharaan. Selain itu, dinas juga aktif melakukan sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan kandang, pola makan hewan yang sehat, serta deteksi dini penyakit menular.
Dengan adanya layanan ini kata Hendy Wijaya, diharapkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan hewan semakin meningkat. Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas juga mengajak seluruh warga untuk segera melaporkan apabila ada hewan yang sakit atau menunjukkan gejala penyakit agar dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.
“Layanan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan hewan dan kesehatan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, dokter hewan, dan masyarakat, Kabupaten Sambas dapat menjadi daerah yang lebih sehat dan bebas dari penyakit hewan yang berbahaya,” pungkasnya. ***
