Pilgub KalbarSanggau

Dialogis ke Sekayam, Sutarmidji dan Syarief akan Lakukan Percepatan Pembangunan di PLBN Entikong

×

Dialogis ke Sekayam, Sutarmidji dan Syarief akan Lakukan Percepatan Pembangunan di PLBN Entikong

Sebarkan artikel ini
Sutarmidji
Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji saat silaturahmi dengan masyarakat Sekayam Sanggau (Foto: Tim Media Midji-Didi)

JEJARING KALBAR,– Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, yang terletak di Kabupaten Sanggau, dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong percepatan perkembangan dan peningkatan ekonomi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan Pelabuhan Darat (Dry Port) Entikong sebagai pintu ekspor-impor resmi. Hal itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono, Syarief Abdullah Alkadrie.

Syarief Abdullah Alkadrie yang juga merupakan anggota DPR RI dari Komisi V menyampaikan hal itu saat kampanye dialogis di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, pada Rabu 13 November 2024.

“Untuk mempercepat perkembangan daerah perbatasan ini, kami telah mengunjungi PLBN Entikong. Kami percaya, fasilitas ini sudah layak dijadikan pelabuhan darat yang akan mendukung perekonomian masyarakat di kawasan perbatasan,” ungkap Syarief.

Syarief juga mengatakan bahwa Ia telah berdiskusi dengan Sutarmidji mengenai hal ini. Ia meyakini bahwa jika Sutarmidji terpilih kembali menjadi gubernur pada periode kedua, Ia akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pelabuhan darat di Entikong segera diaktifkan.

Terlebih, dengan dukungan partai-partai pengusung Midji-Didi yang merupakan bagian dari koalisi pemerintah Presiden RI, Prabowo Subianto, Syarief yakin koordinasi dengan pemerintah pusat akan berjalan lancar.

“Memilih Sutarmidji berarti mendukung perwakilan Presiden Prabowo. Dengan hubungan yang sudah terjalin baik antara gubernur dan presiden, banyak program dari pemerintah pusat yang dapat terwujud di Kalbar,” kata Syarief.

Syarief menambahkan, terkait dengan kewenangan pelabuhan darat Entikong, Ia berharap proses sinkronisasi dengan pemerintah pusat dapat segera terlaksana.

Sebagai anggota DPR RI yang membidangi infrastruktur dan transportasi, Syarief memiliki banyak pengalaman mendorong percepatan pembangunan di kawasan perbatasan. Selain itu, Ia juga menyebutkan bahwa di Dapil Kalbar 2 terdapat Sharon, anggota DPR RI lainnya yang memiliki komisi yang relevan dengan PLBN.

“Kami yakin, dengan dukungan penuh, pelabuhan darat Entikong dapat segera diaktifkan. Mari kita menangkan Sutarmidji pada 27 November 2024, dan bersama-sama kita perjuangkan harapan masyarakat perbatasan,” tegas Syarief.

Sementara, Sutarmidji mengungkapkan selain menjadi kawasan perdagangan internasional, kawasan perbatasan Entikong juga diharapkan dapat berkembang menjadi kawasan industri. Sehingga, produk-produk yang diperdagangkan tidak hanya berupa barang mentah, tapi juga setengah jadi yang memiliki nilai tambah.

“Contohnya, selama ini banyak terjadi penyelundupan rotan antar negara. Jika ada industri di perbatasan, rotan bisa diolah menjadi produk setengah jadi dan kemudian diekspor, sehingga menambah nilai ekonominya,” ujar Midji.

Menurutnya, dengan hadirnya industri, akan tercipta lapangan pekerjaan yang lebih luas, sehingga kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan akan semakin meningkat. Sutarmidji juga memberikan contoh konkret terkait pembangunan smelter bauksit, yang dapat meningkatkan nilai tambah produk.

“Jika bauksit dijual dalam bentuk mentah, harganya hanya USD 40. Namun, jika dijual dalam bentuk alumina, harganya bisa mencapai USD 560. Nilai tambahnya 19 kali lipat. Bahkan, jika diolah menjadi aluminium, nilainya bisa meningkat hingga 52 kali lipat,” jelas Midji.

Dengan visi ini, Sutarmidji berharap kawasan perbatasan Kalbar dapat menjadi pusat industri yang maju dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian daerah, serta membuka peluang kerja yang lebih banyak bagi masyarakat.

“Selama ini, kita hanya menjual barang mentah. Dengan pengolahan, kita bisa mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar,” tutup Midji.*** (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *