Kalimantan BaratPilgub Kalbar

Debat Perdana, Sutarmidji Berkomitmen Sejahterakan Masyarakat Melalui Hilirisasi SDA

×

Debat Perdana, Sutarmidji Berkomitmen Sejahterakan Masyarakat Melalui Hilirisasi SDA

Sebarkan artikel ini
Sutarmidji dan Didi Haryono
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono saat menjalani debat publik perdana Pilgub Kalbar 2024 (Foto: Tim Media Midji-Didi)

JEJARINGKALBAR.ID -Calon Gubernur dan wakil Gubernur nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) berkomitmen menuntaskan pembangunan infrastrukur yang belum tuntas di Kalimantan Barat.

Tak hanya itu, dalam debat Pilgub Kalbar pada Rabu 23 Oktober 2024 yang digelar KPU Kalbar, pasangan Midji-Didi akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.

Hal itu disampaikan Sutarmidji saat pemaparan visi-misi dalam debat pertama Pilgub Kalbar 2024 yang digelar dengan tema ‘Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Menciptakan Inovasi Untuk  Kemajuan Daerah’.

Debat diikuti oleh tiga kandidat pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Kalbar periode -2024-2029 yakni pasangan calon nomor urut 1, Midji-Didi, pasangan calon nomor urut 2, Norsan-Krisantus Kurniawan dan pasangan nomor urut 3, Muda-Jakius.

Midji-Didi merupakan pasangan inkumben yang diusung delapan partai politik yakni Partai Nasdem yang memiliki 10 kursi, Golkar 9 kursi, Gerindra 8 kursi, Demokrat 6 kursi, PAN 5 kursi, PKS 2 kursi, dan didukung dua partai non parlemen PSI dan Perindo.

Sutarmidji juga merupakan Gubernur Kalbar periode 2018-2023, Ia juga Wali Kota Pontianak dua periode 2008-2013. Sementara Didi Haryono adalah mantan Kapolda Kalbar yang juga mantan Komisaris Bank Kalbar.

Sutarmidji mengatakan, Ia dan Didi akan fokus pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sejak 2018 sampai berakhirnya masa jabatannya 2023, IPM Kalbar yang semula hanya 66,98 berhasil meningkat menjadi 70,47 persen.

IPM Kalbar sendiri masuk kategori tinggi, tapi belum memuaskan. Karena itu, mesti ada percepatan peningkatan IPM  dengan komitmen pemerintah dibidang pendidikan.

Karenanya ada beberapa aspek yang dipakai menilai kesejahteraan. Dia juga bersyukur selama kepemimpinanya angka kemiskinan juga turun, dari sebelumnya tahun 2018 7,77 persen menurun jadi 6,71 persen di tahun 2023. Padahal, dua tahun situasi tak mudah, Covid-19 melanda Kalbar.

Sutarmidji berkomitmen akan meningkatkan pendapatan masyarakat, mengingat berdasarkan data penyumbang ekonomi masyarakat masih dalam bidang sumber daya alam sebanyak (SDA) 30 persen, sedangan 16 persen industri.

Kedepan yang bakal dilakukannya adalah hilirisasi sektor SDA di Kalimantan Barat. Saat ini, hilirisasi masih sangat lamban, sehingga berdampak pada peningkatkan kesejahtraan masyarakat.

“Kita sudah punya smalter, kalau bauksit kita diolah setengah jadi maka 42 kali  peningkatan ekonomi masyrakat jika diaolah mejadi alumunium,” papar Sutarmidji.

Terakhir, menurutnya dampak dari hilirisasi ini bagaimana meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka pengangguran.*** (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *