JEJARING KALBAR, -Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, mendesak Pangdam XII Tanjungpura dan Kapolda Kalimantan Barat untuk segera bertindak menangani maraknya peredaran daging sapi impor ilegal yang mengancam keberlangsungan hidup peternak lokal.
Desakan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman yang juga dihadiri Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto dan Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan, di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kamis (21/11/2024).
Daniel Johan menyampaikan bahwa kondisi peternak di Kalimantan Barat saat ini sangat memprihatinkan. Ia mengungkapkan ada aspirasi peternak di Ketapang yang dulunya mampu memotong hingga 17 ekor sapi per hari, namun kini hanya mampu memotong tiga ekor, dan itu pun sulit terjual.
“Ini karena serangan daging impor dari luar negeri, harganya hanya sekitar Rp70 ribuan per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan daging sapi peternak lokal yang harganya di Rp160 ribu per kilogram. Apa tidak menangis peternak kita? Ini masuknya ilegal, pasti ilegal,” tegas Daniel Johan.
Menurutnya DPR RI Fraksi PKB itu, masuknya daging impor ilegal tidak hanya merugikan peternak lokal, tetapi juga mengancam masa depan industri peternakan di Kalimantan Barat. Ia meminta pihak berwenang untuk segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini.
Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyatakan keyakinannya bahwa Kapolda Kalbar akan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam impor daging ilegal.
“Itu nanti Bapak Kapolda akan bereskan itu, beres lah itu,” ujar Andi Amran dengan penuh keyakinan.
Pernyataan ini diharapkan menjadi sinyal kuat bagi aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dan tegas, demi melindungi peternak lokal dan menjaga kestabilan ekonomi di sektor peternakan seperti yang diharapkan oleh DPR RI, Daniel Johan. *** (Yak)