SAJINGAN BESAR, JEJARING— Camat Sajingan Besar, Obertus, S.P., memberikan apresiasi atas pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Magister Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Jumat (2/5/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Upaya Mitigasi untuk Mengatasi Kerentanan Pekerja Lintas Batas Antar Negara” ini dinilai sangat relevan dengan kondisi wilayah Sajingan Besar sebagai pintu lintas batas antarnegara.
“Terima kasih kepada peserta KKL Magister Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura angkatan XXXIII yang telah memilih Sajingan Besar sebagai lokasi kegiatan. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat kami,” ujar Obertus.
Kegiatan KKL tahun ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Diskusi tersebut bertujuan untuk menggali isu-isu kerentanan yang dihadapi pekerja lintas batas serta merumuskan solusi bersama.
Ketua Panitia KKL Magister Ilmu Ekonomi Untan, Teddy Wahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang agar mahasiswa dapat memahami secara langsung permasalahan yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lintas batas.
“Melalui KKL ini, kami berupaya menggali faktor-faktor struktural dan kultural yang mempengaruhi kerentanan pekerja, sekaligus merumuskan rekomendasi mitigasi berbasis partisipasi yang realistis dan relevan,” jelas Teddy.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengintegrasikan teori akademik dengan praktik di lapangan.
“Mahasiswa pascasarjana berkesempatan untuk merasakan langsung bagaimana menganalisis isu ekonomi-sosial dengan pendekatan partisipatif. Ini sekaligus bagian dari upaya kami dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.
Teddy pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak di Sajingan Besar atas sambutan hangat yang telah diberikan.
“Terima kasih atas dukungan dan keterbukaan semua pihak. Kami berharap hasil dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata, baik untuk pembangunan di Kabupaten Sambas maupun Kalimantan Barat secara umum,” tutup Teddy. *** (Zul)
