Sambas

Bupati Sambas Berharap TMI Punya Program Strategis Untuk Maksimalkan Potensi Yang Ada

×

Bupati Sambas Berharap TMI Punya Program Strategis Untuk Maksimalkan Potensi Yang Ada

Sebarkan artikel ini
TMI
Bupati Sambas Berharap TMI Punya Program Strategis Untuk Maksimalkan Pangan Yang Ada

SAMBAS, JEJARING KALBAR – Bupati Sambas, H. Satono, S. Sos., I., MH, Hadiri Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Tani Merdeka Indonesia (DPD TMI) dan berharap TMI dapat Menghadirkan program strategis untuk membangun potensi yang ada, Senin (19/5/2025).

Bupati Sambas, Satono menyampaikan saat dunia tengah menghadapi krisis pangan. Menurutnya meski punya banyak harta dan uang hal itu tak berfungsi jika tidak ada pangan.  Untuk itu, ia mengajak masyarakat bersyukur karena tinggal di daerah yang subur.

“Kita patut bersyukur atas karunia yang luar biasa. Bagaimana kita bersama melangkahkan untuk meningkatkan potensi yang ada serta mendorong percepatan dalam mewujudkan asta cita Presiden Prabowo Gibran untuk menjadikan negeri itu cinta betul-betul menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Bupati Satono.

Bupati Satono mengatakan, Kabupaten Sambas terbukti menjadi penyumbang pangan terbesar di Kalbar. Untuk itu ia yakin bahwa Kabupaten Sambas juga siap ekspor beras ke Malaysia. Meski Demikian, ia juga berharap TMI punya program strategis untuk meningkatkan hasil pangan.

“Apa yang bisa diikutsertakan bersinergi untuk terus mengembangkan potensi-potensi yang ada pada hari ini. Beras yang ada surplus, kita tidak harus cepat berpuas diri, kita harus terus berfikir bagaimana berkreasi mempertahankan meningkatkan potensi yang ada,” kata Bupati Satono.

Bupati Satono juga menegaskan agar harga gabah harus bertahan diangka Rp6.500 dan jangan sampai merosot. Tak lupa ia mengingatkan agar masyarakat Kabupaten Sambas untuk bertani, terlebih pada saat harga beras tengH mahal.

Ia menambahkan, untuk terus mempertahankan harga jual gabah dengan harga Rp6.500 jangan sampai turun, yang boleh itu naik. Jika ada masyarakat yang mengatakan beras itu mahal jawabannya ikut tanam padi.

“Saya yakin jika terus dipertahankan jika Rp6.500 paling rendah, padi lebih strategis dan lebih potensi mana petani sawit atau petani padi,  jika tanam sawit hari ini itu belum bisa panen setahun, tapi kalo padi setahun sudah bisa panen,” tutup Bupati Satono.(Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *