KETAPANG, JEJARING KALBAR, – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, melakukan peninjauan langsung ke lokasi calon kompleks Sekolah Rakyat di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Delta Pawan, pada Senin (28/7/2025).
Kunjungan Bupati Alexander kali ini dilakukan untuk melihat progres renovasi gedung bekas Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Ketapang yang sedang dipersiapkan menjadi kompleks Sekolah Rakyat.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Albertin Tri Kurniasih, serta Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs. H. Maryadi Asmu’ie.
Pada tahap awal, kompleks Sekolah Rakyat ini akan digunakan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fasilitas yang disiapkan meliputi ruang kelas, asrama putra-putri, serta laboratorium untuk mendukung proses pembelajaran.
“Sekolah Rakyat adalah program strategis Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Program ini khusus menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas,” ujar Bupati.
Bupati Alexander juga menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat Ketapang adalah satu-satunya di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga menjadi sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Sekolah Rakyat hadir dengan tiga prinsip utama:
1. Memuliakan keluarga kurang mampu
2. Menjangkau yang belum terjangkau
3. Memungkinkan yang tidak mungkin
Sekolah ini mengusung konsep boarding school (asrama), agar siswa tidak hanya memperoleh pendidikan akademik, tetapi juga pembinaan karakter dan penguatan kepercayaan diri.
Pembedakan Sekolah Rakyat dari sekolah konvensional adalah sistem rekrutmen yang unik. Anak-anak dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dan dijemput langsung oleh tim pemerintah, termasuk dari wilayah terpencil yang bahkan belum memiliki akses listrik.
Setiap siswa akan difasilitasi dengan:
• Seragam sekolah dan sepatu
• Perlengkapan mandi
• Pembalut bagi siswi
• Makanan bergizi tiga kali sehari
• Pemeriksaan kesehatan rutin
• Pemetaan bakat sejak hari pertama
Proses belajar mengajar akan didukung teknologi modern seperti Learning Management System (LMS), smartboard, dan laptop, dengan kurikulum yang menggabungkan standar akademik nasional dan penguatan karakter.
Lebih dari Sekadar Pendidikan: Intervensi Sosial Total
Sekolah Rakyat juga mengusung pendekatan pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. Rumah tidak layak milik keluarga siswa akan direnovasi, orang tua siswa akan diberdayakan, dan lingkungan sekitar diperbaiki. Program ini tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga pada transformasi sosial dan ekonomi keluarga siswa.
Lokasi Sementara dan Harapan ke Depan
Bupati menjelaskan bahwa lokasi saat ini di Jl. HOS Cokroaminoto bersifat sementara, sambil menunggu pembangunan gedung permanen.
“Secara pribadi, saya berharap lokasi permanennya berada di wilayah yang lebih strategis di tengah Kabupaten Ketapang, seperti Kecamatan Sandai atau Nanga Tayap. Tujuannya agar Sekolah Rakyat menjangkau daerah yang benar-benar membutuhkan, bukan berada di pusat kota yang sudah memiliki sekolah-sekolah unggulan,” tegas Bupati.
Ajakan untuk Mendukung
Mengakhiri kunjungannya, Bupati Alexander Wilyo mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media, untuk memahami, mendukung, dan mengawal pelaksanaan program nasional ini.
“Ini adalah program prioritas nasional. Dukungan dari semua pihak sangat penting agar Sekolah Rakyat berjalan maksimal dan tepat sasaran,” pungkas Bupati.*** (Yoga)