Kalimantan BaratMempawah

Buka Festival Sahur-sahur XXII di Mempawah, Ria Norsan: Sudah Masuk Kalender Event Kalbar

×

Buka Festival Sahur-sahur XXII di Mempawah, Ria Norsan: Sudah Masuk Kalender Event Kalbar

Sebarkan artikel ini
Momen pembukaan Festival Sahur-sahur di Kabupaten Mempawah oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan dan Bupati Mempawah, Erlina, Sabtu 8 Maret 2025/Foto Humas Prokopim
Momen pembukaan Festival Sahur-sahur di Kabupaten Mempawah oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan dan Bupati Mempawah, Erlina, Sabtu 8 Maret 2025/Foto Humas Prokopim

MEMPAWAH, JEJARING KALBAR– Festival Sahur-sahur ke-XXII dan Ramadan Fair ke-IV resmi dibuka di halaman Disdikporapar Kabupaten Mempawah, Sabtu 8 Maret 2025. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, dan dihadiri oleh Bupati Mempawah Erlina, Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi Burdadi dan tamu undangan lainnya.

Festival yang telah menjadi agenda tahunan ini kembali digelar dengan lebih meriah, menampilkan berbagai atraksi budaya dan religi khas Ramadan. Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyampaikan bahwa Festival Sahur-sahur bukan sekadar tradisi membangunkan sahur, tetapi juga bagian dari pariwisata budaya Kalimantan Barat.

“Festival ini menggabungkan kreativitas, kekompakan, serta pesan moral dalam setiap pertunjukannya. Dengan masuknya dalam Calendar of Event Kalbar 2025, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Mempawah, Erlina, menambahkan bahwa festival ini memiliki dampak positif bagi ekonomi lokal. “Tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga meningkatkan PAD, memberdayakan UMKM, serta menarik wisatawan untuk datang langsung ke Mempawah,” katanya.

Ia menjelaskan, tradisi membangunkan sahur memang ada di berbagai daerah, namun di Mempawah, festival ini berkembang lebih kreatif berkat inisiatif komunitas lokal yaitu Galaherang Kreasindo.

Festival ini menampilkan pawai meriah dengan alat musik tradisional, atraksi teatrikal, serta penampilan seni yang menarik perhatian masyarakat. Selain parade, Ramadan Fair juga menghadirkan bazar kuliner, pertunjukan budaya, dan berbagai kegiatan religius.

Menurut Erlina, kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai kebersamaan tetapi juga menjadi ajang promosi budaya lokal. Dengan semakin besarnya dampak festival ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pelestariannya agar tetap menjadi kebanggaan masyarakat Mempawah serta daya tarik wisata Kalimantan Barat.

“Festival Sahur-sahur telah membuktikan bahwa tradisi lokal bisa berkembang menjadi agenda budaya yang mendukung ekonomi dan pembangunan daerah,” pungkasnya. *** (Bung Ranie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *