SAMBAS, JEJARING KALBAR — Brigade Pangan di Kabupaten Sambas mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi dalam mendukung program swasembada pangan, salah satunya terkait keterbatasan bahan bakar untuk operasional alat dan mesin pertanian (alsintan).
Manager generasi milenial Brigade Pangan Desa Batu Mak Jage, Kecamatan Tebas, Hairomin, menyampaikan tantangan tersebut dalam kegiatan penyerahan bantuan alsintan secara simbolis di kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sambas, Rabu (30/4/2025).
“Kendala utama yang kami hadapi di lapangan selama tahun 2024 adalah ketersediaan bahan bakar. Kami sudah mengajukan rekomendasi, namun dari dinas hanya diberikan Rp300.000. Padahal, operasional harian mesin komben bisa membutuhkan hingga 70 liter per hari,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia menyambut baik bantuan alsintan berupa rotavator dan pompa air yang diserahkan secara simbolis kepada Brigade Pangan. Bantuan ini diharapkan dapat membantu kelancaran pelaksanaan program olah lahan (oplah) dan mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Sambas.
“Alhamdulillah alat sudah didistribusikan kepada Brigade Pangan Kabupaten Sambas. Kami siap menjalankan program dari Kementerian maupun Bupati untuk turun ke lapangan dan meningkatkan swasembada pangan,” ujarnya.
Selain persoalan bahan bakar, Hairomin menuturkan bahwa kolaborasi dan komunikasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani (Poktan) di wilayahnya berjalan baik. “Alhamdulillah komunikasi dengan Gapoktan dan Poktan sejalan dan sering berkolaborasi dalam berbagai kegiatan,” tutupnya. *** (Sera)