SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Akibat keterbatasan ruang kelas, enam siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nurul Islam Seradi B, Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, terpaksa menjalani proses belajar mengajar di ruang kelas yang rusak dan tidak layak pakai.
Madrasah yang saat ini memiliki 76 siswa itu hanya memiliki dua ruang kelas aktif. Minimnya fasilitas membuat para guru terpaksa menyiasati kondisi dengan menyekat ruang yang ada agar bisa digunakan oleh siswa kelas I, III, IV, dan VI.
Sementara itu, siswa kelas V harus belajar di ruangan bekas kelas I yang kondisinya sudah rusak. “Sebetulnya ruangan ini tidak layak digunakan karena rusak. Tapi karena tidak ada pilihan lain, kami tetap menggunakannya,” ungkap Amirullah, salah satu guru di MIS Nurul Islam Seradi B, Kamis 17 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa terdapat dua ruang kelas yang rusak di sekolah tersebut, yakni kelas II dan kelas V. Ruang kelas II bahkan sudah tidak digunakan sama sekali karena kondisinya sangat membahayakan.
“Lantainya dulu dari papan, tapi sudah lapuk dan patah. Sudah dibongkar karena berisiko membahayakan anak-anak,” katanya. Karena tidak adanya ruang tambahan, siswa kelas II terpaksa mengikuti proses belajar di sore hari setelah kelas lain selesai digunakan.
Ironisnya, ruang kelas yang kini ditempati siswa kelas V adalah ruang yang pernah memakan korban. “Pernah ada kejadian siswa kelas I terperosok di ruang itu. Setelah itu kelas I dipindah dan ruang tersebut digunakan untuk kelas V,” ujar Amirullah.
Ia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pihak swasta terhadap kondisi MIS Nurul Islam Seradi B. “Kami sangat berharap ada bantuan untuk membangun ruang belajar yang layak, demi kenyamanan dan keselamatan siswa-siswi kami,” tutupnya. ***