Mempawah

BAZNAS Mempawah akan Bedah Rumah Warga Tak Mampu di Pak Nungkat

×

BAZNAS Mempawah akan Bedah Rumah Warga Tak Mampu di Pak Nungkat

Sebarkan artikel ini
BAZNAS Mempawah akan Bedah Rumah Warga Tak Mampu di Dusun Pak Nungkat
BAZNAS Mempawah akan Bedah Rumah Warga Tak Mampu di Dusun Pak Nungkat/Foto Bung Ranie/Jejaring Kalbar

MEMPAWAH, JEJARING KALBAR, –Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Mempawah akan menyalurkan bantuan melalui program bedah rumah bagi warga kurang mampu di Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

Survei untuk penyaluran bantuan itu dilakukan Selasa (13/5/2025), menyasar rumah milik Yanto (50), warga setempat yang telah tinggal di rumah semi permanen tersebut selama 18 tahun. Berdasarkan hasil survei langsung dari BAZNAS, kondisi rumah dinilai sangat tidak layak huni.

“Pondasi bangunan sudah patah, balok dan gelegar juga banyak yang rusak. Ini tentu sangat membahayakan penghuninya,” ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Mempawah, Ustaz Marzuki, usai meninjau lokasi.

Menurutnya, ada dua alternatif yang sedang dipertimbangkan, yakni merehabilitasi rumah dengan memanfaatkan sebagian bahan bangunan lama, atau membangunnya kembali dari awal.

“Yang terpenting, rumah ini bisa kembali menjadi tempat tinggal yang layak,” ujarnya.

BAZNAS akan menyalurkan bantuan sebesar Rp15 juta dalam bentuk material bangunan. Namun, mengingat harga bahan bangunan yang terus meningkat, tidak menutup kemungkinan nilai bantuan akan ditambah.

Untuk proses pembangunan, BAZNAS menggandeng partisipasi masyarakat secara swadaya, dengan target penyelesaian dalam dua bulan.

Program bedah rumah ini merupakan bagian dari alokasi bantuan BAZNAS tahun 2024 yang menyasar tiga titik, yakni Desa Pasir Panjang, Desa Peniraman, dan Desa Sekabuk. Sementara program tahun 2025 masih dalam tahap pembahasan.

Sementara itu, Yanto selaku penerima bantuan mengaku sangat bersyukur atas perhatian BAZNAS. Ia mengaku tak sanggup memperbaiki rumahnya karena keterbatasan ekonomi.

“Rumah ini dulu kami bangun di atas tanah milik warga, tapi akhirnya kami bisa membelinya. Surat dan sertifikatnya sudah lengkap. Namun, karena keterbatasan biaya, rumah ini tak pernah diperbaiki,” ujar Yanto.

Pria asal Nusapati yang kini menetap di Pak Nungkat bersama istri dan keluarganya itu bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Kadang ada yang ngajak nebas kebun, kadang tidak. Apa saja yang bisa saya kerjakan, saya kerjakan,” ungkapnya.

Yanto pun menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada BAZNAS. “Kami sangat berterima kasih. Bisa makan sehari-hari saja kami sudah bersyukur, apalagi dibantu untuk memperbaiki rumah,” katanya. *** (Bung Ranie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *