JEJARING KALBAR, –Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, dilaporkan mencapai Rp20 ribu per liter. Lonjakan harga ini terjadi akibat kelangkaan yang dipicu terputusnya distribusi BBM ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir.
Kondisi ini membuat warga Sandai mengalami krisis bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari, terutama menjelang perayaan Natal 2024. Salah seorang warga, Hadi, mengungkapkan sulitnya mendapatkan BBM, baik di SPBU maupun kios pengecer.
“Sudah dua-tiga hari ini kami keliling cari bensin, tapi tidak ada yang jual. SPBU kosong, kios-kios juga kosong. Kalau pun ada di kios, harganya mencapai Rp15 ribu per liter,” ujar Hadi pada Senin (23/12/2024).
Menurutnya, SPBU di Sandai tutup karena kehabisan pasokan. Alternatif seperti kios pengecer dan Pertamini juga tidak beroperasi karena tidak ada stok BBM.
Krisis ini menambah beban warga yang membutuhkan mobilitas lebih tinggi menjelang libur Natal. Selain menghambat aktivitas sehari-hari, kelangkaan BBM juga mengancam rencana perayaan Natal, seperti yang dirasakan Dede, seorang warga Sandai.
“Saya ingin pulang kampung ke Balai Berkuak, tapi tidak bisa karena tidak ada BBM,” keluh Dede, yang sehari-hari bekerja di Pasar Sandai.
Dede menambahkan, pada Senin sore sempat terdengar kabar bahwa BBM tersedia di salah satu tempat, namun dengan harga yang melonjak hingga Rp20 ribu per liter. Sayangnya, stok tersebut langsung habis diserbu pembeli.
“Saya ke sana karena dengar ada yang jual Rp20 ribu per liter, tapi sudah habis diserbu orang. Kami harap masalah ini cepat selesai, mudah-mudahan besok pagi pasokan sudah tersedia,” ujar Dede.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait kapan pasokan BBM di Sandai akan kembali normal. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera menangani krisis ini agar aktivitas masyarakat dan perayaan Natal dapat berjalan lancar. *** (Yoga)