Sambas

Akui Jual Buku LKS, Guru SDN 14 Pelanjau Sebut Demi Efektivitas Belajar

×

Akui Jual Buku LKS, Guru SDN 14 Pelanjau Sebut Demi Efektivitas Belajar

Sebarkan artikel ini
Akui Jual Beli Buku LKS, Guru SDN 14 Pelanjau Sebut Demi Efektivitas Belajar
Akui Jual Beli Buku LKS, Guru SDN 14 Pelanjau Sebut Demi Efektivitas Belajar/Foto Sera/Jejaring Kalbar

SAMBAS, JEJARING KALBAR – Penjualan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di SDN 14 Pelanjau dilakukan sebagai solusi atas keterlambatan buku paket yang seharusnya digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disampaikan oleh guru kelas 6, Saparudin, pada Selasa (18/3/2025).

Menurutnya, ketiadaan buku paket membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Selain itu, pemberian pekerjaan rumah (PR) kepada siswa juga tidak memberikan hasil maksimal karena banyak yang tidak mengerjakannya.

“Memang benar kami menjual buku LKS karena lebih efektif untuk belajar. Sebelumnya, kami sudah memesan buku paket menggunakan Dana BOS, tetapi hingga saat ini buku tersebut belum juga datang. Akibatnya, kami kesulitan dalam proses pembelajaran,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan LKS bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

“Kami memberikan PR kepada siswa agar mereka tetap belajar di rumah, tetapi banyak yang tidak mengerjakannya. Oleh karena itu, kami menawarkan mereka untuk membeli LKS sebagai bahan tambahan belajar,” katanya.

Terkait kewajiban membeli LKS, Saparudin mengakui bahwa pembelian bersifat sukarela. Namun, karena tidak semua siswa memiliki LKS, pembelajaran menjadi kurang efektif.

“Soal pengambilan rapor yang dikaitkan dengan pelunasan LKS, memang benar pernah terjadi. Hal ini karena ada siswa yang hingga lulus belum melunasi LKS, sedangkan kami membelinya menggunakan dana pribadi,” jelasnya.

Terakhir, Saparudin menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua siswa atas kebijakan tersebut. Ia yakin, akan ada hikmah yang dapat diambil dari masalah tersebut ke depannya.

“Kami mohon maaf karena harus mengambil keputusan yang mungkin memberatkan. Ke depan, ini menjadi pelajaran bagi kami, dan tahun depan kami tidak akan lagi memperjualbelikan buku LKS,” tutupnya. (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *