Sambas

Air Sungai di Semanga Tercemar, Kepala Dinas Kesehatan Sebut Berdampak Pada Kesehatan Kulit Warga

×

Air Sungai di Semanga Tercemar, Kepala Dinas Kesehatan Sebut Berdampak Pada Kesehatan Kulit Warga

Sebarkan artikel ini
Pencemaran Sungai
Air Sungai di Semanga Tercemar, Kepala Dinas Kesehatan Sebut Berdampak Pada Kesehatan Kulit Warga

SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Warga Desa Semanga, Kecamatan Sejangkung mengeluhkan perubahan warna air sungai yang kini tampak kuning pekat dan mulai berdampak pada kesehatan masyarakat.

Merespon hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas turun tangan dan mengonfirmasi adanya peningkatan kasus penyakit kulit di wilayah terdampak, Selasa (22/7/2025).

Hal itu disampaikan oleh, Kepala Dinas Kesehatan Sambas, Ganjar Eko Prabowo, menyebutkan bahwa pencemaran air sungai bukan hanya menjadi persoalan lingkungan, tetapi telah menimbulkan risiko kesehatan serius.

“Air sungai yang tidak layak digunakan secara fisik bisa menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya dermatitis kontak alergi yang kini mulai meningkat di Kecamatan Sejangkung,” ungkap Ganjar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, air sungai di kawasan tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar kesehatan. Banyak warga yang masih menggunakan air sungai tersebut untuk mandi dan mencuci karena keterbatasan akses air bersih, sehingga beresiko terpapar penyakit kulit.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menghentikan sementara penggunaan air sungai, khususnya di Desa Semanga, hingga ada kepastian kualitas air kembali normal.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari pemakaian air sungai yang secara kasat mata sudah tidak layak. Ini penting agar masyarakat terhindar dari paparan penyakit kulit,” jelas Ganjar.

Langkah konkret juga telah dirancang usai digelarnya rapat bersama DPRD Sambas dan warga terdampak. Dinas Kesehatan bersama Puskesmas Sejangkung dan Puskesmas Sajad akan mengadakan layanan pengobatan gratis serta pelayanan keliling ke daerah yang sulit dijangkau.

“Warga Desa Semanga akan mendapat layanan pengobatan langsung ke lapangan, termasuk pusling ke titik-titik terdampak,” tambah Ganjar.

Sementara itu, Kepala Desa Semanga, Mujian, menyampaikan bahwa kondisi air sungai yang menguning telah menyulitkan warga dalam aktivitas harian seperti mandi dan mencuci.

“Sudah dua bulan air sungai berubah warna menjadi kuning pekat, apalagi saat surut. Warga kesulitan untuk mencuci pakaian dan mulai mengalami gatal-gatal di kulit,” jelas Mujian.

Meskipun menyadari risiko kesehatan, warga masih terpaksa menggunakan air sungai untuk keperluan mendesak karena tidak memiliki alternatif sumber air bersih.

“Air sungai tetap digunakan, tapi terbatas. Warga tak punya pilihan lain,” lanjut Mujian.

Untuk itu, Mujian berharap Pemerintah bergerak cepat dengan aksi nyata di lapangan, bukan sekadar janji.

“Kami butuh solusi yang benar-benar dirasakan. Jangan hanya sebatas janji tanpa bukti,” tegas Mujian.*** (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *