JEJARINGKALBAR.ID, –Ada anak perempuan meninggal karena demam berdarah, Puskesmas Sungai Pinyuh melakukan fogging di lingkungan sekitar Gang Gusti Palembang, Sungai Pinyuh, Mempawah, Kamis 11 Juli 2024.
Ketua RT 05, Gang Gusti Palembang, Slamet Riyadi mengatakan, fogging tersebut dilakukan setelah warga melapor ke Lurah Sungai Pinyuh yang kemudian ditindaklanjuti oleh Puskesmas Sungai Pinyuh.
“Ada anak perempuan warga kami yang meninggal dunia karena demam berdarah, karena itu kami minta ke Kelurahan agar dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah,” ujarnya.
Slamet Riyadi mengatakan, sebelum fogging dilakukan, tim dari Puskesmas Sungai Pinyuh sudah melakukan survey ke lokasi, termasuk ke rumah orang tua anak yang meninggal akibat demam berdarah.
Ia mengaku senang dengan adanya fogging di lingkungan mereka. Setidaknya, dengan adanya itu dapat memberantas rantai hidup nyamuk demam berdarah. Selain, faktor lingkungan yang juga berpengaruh.
“Ini juga ada faktor lingkungan sekitar yang kurang bersih. Biasanya warga di sini kalau diajak gotong-royong hanya orang tertentu saja yang mau turun. Padahal itu untuk kepentingan bersama, mudah-mudahan ini ada hikmahnya,” katanya.
Sementara, Kepala Puskesmas Sungai Pinyuh, drg. Ety Wiyanti mengatakan, sampai saat ini ada 19 kasus demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinyuh. 18 Diantaranya sembuh dan 1 orang meninggal dunia. Ia pun mengimbau agar masyarakat waspada dan antisipasi.
“Meghadapi musim hujan ini memang rawan sekali demam berdarah. Untuk mencegahnya, masyarakat harus membudayakan 3M plus (menguras, menutup, mengubur, plus hindari gigitan nyamuk, tidur pakai kelambu,” ujarnya.
Fogging kata dia dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya. Begitu juga dengan bubuk abate, juga dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Langkah itu dilakukan untuk mencegah nyamuk demam berdarah. ***